YOGYAKARTA – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Jenderal Sudirman Center menggagas berdirinya Sekolah Tani. Program ini diharapkan menjadi model alternatif dalam pemberdayaan petani di Indonesia. Materi program yang diberikan pada kader-kader petani dan kelompok tani diarahkan pada aspek pengetahuan tentang politik ekonomi pertanian yang lebih luas.
“Lewat Sekolah Tani, kita mencoba memperbaiki nasib petani dengan cara mereka dicerdaskan dan diorganisasikan,” kata Kepala Pustek UGM, Dr. Revrisond Baswir ditemui disela-sela saat peluncuran program Sekolah Tani di kantor Pustek, Bulaksumur, Kamis (2/5).Sony, demikian ia akrab disapa, menambahkan sasaran peserta awal sebanyak 25-30 orang per angkatan yang merupakan kader muda tani, meliputi kelompok tani di DIY dan Jawa Tengah dengan memperhatikan komposisi jender dan usia. Materi kurikulum mencakup wawasan pembangunan pertanian, potret kemiskinan, sejarah kebijakan dan pergerakan petani, problematika kebijakan dan tata niaga pertanian, strategi penguatan kelembagaan dan jejaring petani. “Kita harapkan setelah lulus mereka mengetahui bagaimana tata niaga di sektor pertanian dan petani juga mampu mengatur jual beli dan tidak lagi diatur oleh tengkulak dan rentenir,” katanya.
Komentar Terbaru